Halaman

Judul Blog

Jumat, 05 April 2013

MAKALAH ETIKA DAN MORAL MAHASISWA TEKNIK PERTANIAN DALAM PROFESINYA



MAKALAH
ETIKA DAN MORAL
MAHASISWA TEKNIK PERTANIAN
DALAM PROFESINYA

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Profesi Keteknikan


Disusun oleh     :

Yuliana Nuraini (NIM MAHASISWA)


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013





BAB I

PENDAHULUAN


1.1   LATAR BELAKANG

Dalam materi yang akan dibahas dengan judul Etika dan Moral Mahasiswa Teknik Pertanian dalam Profesinya ini menjelaskan apa itu etika dan moral serta bagaimana hubungannya dengan sebuah profesi, secara sekilas etika berasal dari kata ethos yang artinya karakter atau watak dan jika dihubungkan dengan suatu profesi, etika akan dapat berfungsi untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakan itu salah atau benar, buruk atau baik. Sedangkan moral berarti tingkah laku.
Etika sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Memberi manusia pelajaran bagaimana ia harus menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Etika juga membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dan baik dalam kehidupan ini. Pada akhirnya Etika membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang tidak perlu kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam suatu profesi.
Suatu profesi tanpa etika dan moral tidak ada artinya, karena profesi itu dapat menjadi tolok ukur ada tidaknya etika dan moral pada diri seseorang. Namun pada kenyataannya dalam dunia keprofesian banyak yang mengabaikan etika dan moral, sehingga mempunyai etika dan moral yang minim sekali. Mengabaikan etika dan moral dalam suatu profesi sangat merugikan, mungkin tidak terlihat dalam jangka waktu yang pendek namun lama-kelamaan hal tersebut akan menjadi kerugian yang besar bagi diri seseorang yang mengabaikan etika dan moral serta kerugian bagi orang lain.

1.2   RUMUSAN MASALAH

A.     Apa itu etika, moral dan apa hubungan antara keduanya?
B.     Apa itu profesi?
C.     Jelaskan apa itu Teknik Pertanian serta cakupan-akupannya?
D.     Kenapa perlu etika dan moral dalam sebuah profesi?
E.      Etika dan moral yang bagaimanakah yang pantas ada dalam sebuah profesi?
F.      Apakah ada hubungannya profesi dengan etika dan moral?
G.     Apa yang akan terjadi jika profesi  mahasiswa teknik pertanian tanpa etika?
H.     Bagaimana cara mempertahankan etika dan moral dalam suatu profesi?
I.        Apa yang menyebabkan banyak profesional yang mengesampingkan etika dan moral?
J.       Dan bagaimanakah timbal balik sebuah profesi yang profesionalnya beretika dan bermoral dengan baik?


1.3   TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memberi pengetahuan untuk para pembaca mengenai apa itu etika dan moral dalam profesi, bagaimana agar tidak mengesampingkan etika dan moral tersebut khususnya profesi bagi mahasiswa Teknik Pertanian serta memahami bagaimana etika dan moral yang baik itu. Menjelaskan kerugian dan keuntungan profesi dengan ada dan tidak adanya etika dan moral dalam profesi tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL SERTA HUBUNGAN ANTARA KEDUANYA
Etika adalah suatu refleksi dari apa yang disebut dengan “self control“, karena segala sesuatu yang dibuat dan diterapkan merupakan suatu kebiasaan dan tanpa paksaan untuk kepentingan individu/kelompok itu sendiri. Dapat disebut juga sebagai filsafat moral yang berbicara tentang tindakan manusia.
Etika tidak mempersoalkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma, diantaranya norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan, norma agama berasal dari agama, norma moral berasal dari suara hati dan norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari.
Kata moral meiliki arti terminologis sama dengan etika, yakni yakni nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang dan sekelompok orang yang sedang mengatur tingkah lakunya, jika kita mengatakan misalnya, perbuatan seseorang itu tidak bermoral, itu dimaksudkan bahwa kita menganggap perbuatan seseorang tersebut elanggar nilai-nilai dan norma etis yang berlaku dalam masyarakat. Moral juga berarti tingkah laku dan moral itu sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu moral baik dan moral jahat. Moral baik ialah segala tingkah laku yang bernilai baik, sedangkan moral jelek ialah tingkah laku yang bernilai jelek. Etika berkaitan erat dengan moral karena pada dasarnya moral adalah tingkah laku yang telah diatur atau ditentukan oleh etika.

2.2 PENGERTIAN PROFESI
Profesi memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki kode etik, khusus untuk bidang profesi tersebut. Sedangkan profesi menurut De George adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara tetap. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi, karena profesi memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.
Sebuah profesi terdiri dari sekelompok terbatas dari orang-orang yang memiliki keahlian khusus dan dengan keahlian tersebut mereka dapat berfungi di dalam masyarakat jauh lebih baik jika dibandungkan warga masyarakat lain pada umumnya, atau dalam arti yang lain, sebuah profesi adalah sebuah sebutan atau jabatan dimana orang yang menyandangnya memiliki kemampuan dan pengetahuan khusus yang diperolehnya dari ‘training’ atau pengalaman lain atau bahkan diperoleh dari keduanya, sehingga penyandang profesi dapat memberi nasihat/saran, juga melayani orang lain dalam bidangnya sendiri.

2.3 PENJELASAN TENTANG TEKNIK PERTANIAN SERTA CAKUPAN-CAKUPANNYA
                                    Teknik Pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang pertanian namun melalui pendekatan keteknikan/rekayasa dengan melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin lama semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Ilmu Teknik Pertanian menitikberatkan pada beberapa disiplin keilmuan dan tidak terbatas pada penggunaan traktor, disiplin keilmuan antara lain adalah dasar perencanaan, perancangan, pengembangan, dan penerapan unsur-unsur kesatuan sistem produksi seperti manusia, mesin dan peralatan, sumber daya pertanian, serta dasar-dasar teknik dalam bidang pertanian mencakup bidang teknik budidaya pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, teknik proses hasil pertanian/pangan, energi dan listrik pertanian, perbengkelan dan instrumentasi di bidang pertanian, alat dan mesin pertanian, sistem dan manajemen keteknikan pertanian, lingkungan dan bangunan pertanian, serta teknik tanah dan teknik sumber daya air, sistem pengairan dan pengolahan hasil pertanian, bahkan seluruh proses dan berbagai aspek dalam budidaya tanaman dan proses pengolahan hasilnya juga menjadi cakupannya.
Teknik pertanian merupakan suatu cara untuk memaksimalkan efisiensi usaha pertanian guna meningkatkan produktivitas, mutu, produk-produk pertanian, kesejahteraan petani, dan kelestarian lingkungan. Efisiensi tersebut meliputi lahan, tenaga kerja, energi, dan sumber daya (benih, pupuk, dan air).

2.4 ALASAN PERLUNYA ETIKA DAN MORAL DALAM SEBUAH PROFESI
Etika dan moral diperlukan dalam bidang keteknikan yaitu untuk perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya bagi masyarakat dan lingkungannya. Standar-standar etika dan moral  merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan kejujuran dari seorang tenaga ahli profesi. Dalam rangka menjunjung tinggi kehormatan dan martabat profesi keteknikan sesuai dengan kode etika profesi keteknikan menurut ABET terdapat 4 (empat) prinsip dasar (fundamental principles) yang harus dilakukan oleh insinyur, yaitu:
a. Menggunakan keterampilan dan pengetahuan para orang teknik untuk peningkatan kesejahteraan manusia.
b. Menjadi tidak berat sebelah dan bersikap jujur, melayani dengan ketepatan publik, serta pemberi kerja dan klien para orang teknik.
 c. Bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan wewenang.
d. Mendukung profesional dan masyarakat yang teknis dari disiplin.
                 Setiap profesi mempunyai etika profesi atau pernyataan tentang perilaku profesi yang akan menjadi garis besar atau pokok peraturan profesi. Kemudian ditetapkan batas-batas apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam profesi.
Bila profesi keteknikan tanpa adanya etika profesi, kepercayaan masyarakat akan berkurang dan akan terjadi penyalahgunaan dalam keteknikan itu sendiri. Sehingga pentingnya etika profesi ini dalam mewujudkan harapan yang dinginkan dengan hasil baik tanpa melakukan tindakan-tindakan penyimpangan yang tidak diperlukan.
                                    Etika dapat memberikan batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip–prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum dinilai menyimpang dari kode etik. Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.
Oleh karena itu, dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi keteknikan hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.

2.5 HAL YANG TERJADI JIKA PROFESI MAHASISWA TEKNIK  PERTANIAN TANPA ETIKA
Apabila profesi keteknikan tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh menjadi sebuah pekerjaan biasa yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi kehormatan maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
Yang terjadi adalah banyak pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh seorang teknik, hal itu akan banyak merugikan kehidupan orang lain dan diri sendiri.
Hal-hal lain yang terjadi misalnya:
a. Penurunan tingak kepercayaan masyarakat kepada seorang teknik tersebut.
b. Pemboikotan produk hasil ciptaan seorang teknik tersebut.
c. Pencabutan kode etik profesinya.
d. Penundaan proyek karena merugikan masyarakat.





2.6 CARA MEMPERTAHANKAN ETIKA DAN MORAL DALAM SUATU PROFESI
           
                        Dalam dunia yang seperti sekarang ini etika dan moral jarang ditemukan dalam diri seorang profesional, maka dari itu sebisa mungkin kita dapat mempertahankan etika dan moral, ada beberapa cara diantaranya
a.       Banyaklah beribadah kepada Tuhan yang maha esa
b.      Hindari pikiran negatif yang dapat merusak etika dan moral
c.       Seringlah berpikir bahwa tujuan kita sebagai profesional adalah untuk menyejahterakan masyakarat bukan hanya mencari keuntungan
d.      Pahamilah bahwa menyejahterakan masyarakat adalah tujuan utama


2.7 PENYEBAB BANYAK YANG MENGESAMPINGKAN ETIKA DAN MORAL

                        Penyebab banyak yang mengesampingkan etika dan moral, niatan seorang profesional dalam menjalani profesinya, niat itu penting karena jika niat seseorang profesional ingin menyejahterakan masyakarat. Mungkin juga karena faktor dari lingkungan, terpengaruh dengan profesional yang lain, yang mepunyai minim etika dan moral.

                       
2.8 TIMBAL BALIK SEBUAH PROFESI JIKA PROFESIONALNYA BERETIKA DAN BERMORAL BAIK

                        Pasti timbal balik itu ada, jika seorang profesional mempunyai etika dan moral yang kuat dan tidak mudah hilang, maka profesinya akan berjalan lancar serta banyak dijunjung oleh masyarakat, namun jika seseorang profesional yang minim etika dan moral, masyakarat akan tidak menghargai seseorang tersebut.
                       
                       









BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
                                    Dari informasi di atas dapat diketahui bahwa etika dan moral itu sangat perlu dan penting bagi seorang Jadi, Etika profesi dalam bidang keteknikan adalah keseluruhan tuntutan moral yang harus ada dalam pelaksanaan sebuah profesi keteknikan.
Sederhananya, etika profesi adalah segala aturan dan norma yang nantinya mengatur segala tindakan ataupun keputusan yang dilakukan oleh seorang teknik.
Perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan adalah dengan adanya etika profesi seorang teknik akan memiliki batasan dalam bertindak sehingga akan lebih memprtimbangkan segala tindakannnya dalam rangka kesejahteraan dan ketentraman hidup orang banyak.
Seorang teknik yang mempunyai etika profesi yang baik tentunya akan bertanggung jawab atas tindakan yang ia lakukan. Selain itu, dapat menjaga kelakukan dan kejujuran atas apa yang dilakukannya. Sehingga apa yang dilakukannya semata-mata dilakukan bukan hanya untuk mendapat kan keuntungan tapu juga untuk mendapatkan kesejahteraan dan kemakmuran hajat hidup oarang banyak.

                                    Kurangnya pemahamn tentang etika profesi sangat mempengaruhi terjadinya sebuah kecelakaan seperti yang terjadi pada reactor nuklir milik ukraina 24 tahun lalu. Lambatnya dalam mengambil tindakan pencegahan menunjukkan kurangnya etika profesi yang dimiliki, yang mengakibatkan timbulnya korban bukan hanya terhadap kita tapi berdampak kepada orang lain dan juga alam.

Keprofesionalan juga sangat mempengaruhi. Tidak professional diakibatkan karena kurangnya pengetahuan yang menunjang kinerja kita, atau kurang totalnya kita dalam melaksanakan tugas kita.










3.2 SARAN
                        Sekilas dari pembahasan tentang “Etika dan Moral Mahasiswa Teknik Pertanian dalam Profesinya”, diharapkan para mahasiswa tidak mengesampingkan etika dan moral dalam profesinya, khususnya untuk mahasiswa Teknik Pertanian yang senantiasa harus menjaga etika dan moral agar tidak terjadi kerugian di masa mendatang.
                        Untuk para pembaca, harus selalu diingat bahwa etika dan moral dalam profesi itu sangat penting, karena berkaitan dengan kehidupan yang akan datang dan bersangkutan dengan kesejahteraan masyarakat.

































DAFTAR PUSTAKA

Abia Tirinna Sombolayuk, 2012. Etika Profesi. (http://abiasotoi.blogspot.com/). Diakses pada 18 Maret 2013
Antonius Athosoki, 2005. Relasi dengan Dunia (alam, iptek, kerja). Elek media komputindo : Jakarta
Eko Nurzafar, 2012. PENGERTIAN PROFESI DAN PROFESIONALISME. (http://ekonurzhafar.wordpress.com/2012/03/05/pengertian-profesi-dan-profesionalisme/). Diakses pada 18 Maret 2013
E. Sumaryono, 1995.Etika Profesi Hukum.Kanisius  : Yogyakarta
Fauziah Febrina, 2007. Etika dan Profesi. (http://rodriena.wordpress.com/2010/02/18/etika-dan-profesi/). Diakses pada 18 Maret 2013
Hills, David. (2004). Agricultural engineering. dalam The Engineering Handbook (2nd ed). CRC Press
 

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar dan saran yang membangun akan menjadikan blog ini lebih baik, terimakasih